BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan dapat tumbuh melalui banyak
cara. Ada cara generatif dan vegetatif. Petumbuhan dengan cara
generative, dilakukan oleh tumbuhan dikotil. Tumbuhan dikotil akan berbuah, dan
di dalam buah terdapat biji yang merupakan calon individu baru. Biji yang
diperoleh dari buah tumbuhan dewasa, akan tumbuh menjadi individu baru, jika
factor pertumbuhan itu dipenuhi, salah satunya air. Air digunakan biji untuk
berimbibisi, atau mengaktifkan biji yang sedang dalam masa dorman (istirahat).
Dengan latar belakang di atas, kami
bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian, guna menyelidiki pengaruh air pada
proses perkecambahan dan perkembangan kecambah. Yang kami beri judul, “Pengaruh Volume Air terhadap Perkecambahan
dan Pertumbuhan Kecambah pada Biji Kacang Hijau.”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
volume air berpengaruh pada pertumbuhan kecambah?
2. Apakah
volume air berpengaruh pada perkembangan kecambah?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengaruh volume air terhadap perkecambah.
2. Untuk
mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan kecambah.
1.4 Manfaat
1. Bahan
referensi bagi pelajar
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Air
Air sebagai pelarut unsur hara dalam
tanah, dan memelihara temperatur tanah.
Pertumbuhan
berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih
tinggi dari pada siang hari.
2.1.1
Pengertian
Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat
penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat
vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi
kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk 15% dari
berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi.
Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari
untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet, 2007 ).
Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan
dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh.
Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang
ada disekitar alveoli (Mulia, 2005).
2.1.2
Fungsi
Air
Dalam fisiologi tumbuhan air merupakan
hal yang sangat penting sehingga menjadi hal utama yang diperhatikan pada
budidaya pertanian. Fungsi air bagi tanaman dalam fese pertumbuhan dan
perkembangannya, yaitu :
a. Air
bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma.
b. Kandungan
air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah
aktivitas fisiologisnya rendah.
c. Air
merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses fotosintesis.
d. Air
merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal dalam reaksi-reaksi
kimia
e. Air
digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong proses respirasi,
sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini digunakan untuk
pertumbuhan.
f. Secara
tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.
Kekurangan air akan menyebabkan tanaman
menjadi kerdil, perkembangannya menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus
menerus selama periode pertumbuhan akan menyebabkan tanaman tersebut menderita
dan kemudian mati. Sedang tanda-tanda pertama yang terlihat ialah layunya
daun-daun. Peristiwa kelayuan ini disebabkan karena penyerapan air tidak dapat
mengimbangi kecepatan penguapan air dari tanaman. Jika proses tranpirasi ini
cukup besar dan penyerapan air tidak dapat mengimbanginya, maka tanaman
tersebut akan mengalmi kelayuan sementara (transcient wilting), sedang tanaman
akan mengalami kelayuan tetap, apabila keadaan air dalam tanah telah mencapai
permanent wilting percentage. Tanaman dalam keadaan ini sudah sulit untuk
disembuhkan karena sebagaian besar sel-selnya telah mengalami plasmolisia.
2.2 Kacang Hijau
Tumbuhan ini berasal dari amerika
serikat. Tanaman baru dapat diperoleh dari biji. Tumbuhan ini berbunga setelah
berumur 4-7 hari. Bunganya berwarna hija dan berbentuk kupu-kupu. Mahkota
bunganya terdiri dari satu helai bendera dua helai sayap dan dua helai tunas
yang bersatu. Dibagian dalam tunas terdapat bagian pembiakannya. Benang sarinya
dua tukal.
Batangnya meninggi setelah itu daunnya
mekar setelah sehari. Penyerbukannya biasanya penyerbukan sendiri. Setelah
penyerbukan dasar daun bertambah dan memanjangsehingga akar menuju cawan
petiridan masuk kedalamnya.
Biji kacang hijau banyak mengandung
vitamin B dan Protein. Selain itu vitamin B berfungsi proses oksidasi tubuh
untuk memperoleh energi. Sedangkan dari protein ini dibuat susu kedelai.
Bungkilnya atau ampasnya dibuat makanan tempe atau tahu. Di lampung bungkilnya
yg masih mengandung protein dicampurkan dengan ragih. Setelah beberapa hari
gumpalan tersebut menjadi makanan yaitu “tempe”. Tempe merupakan makanan khas
lampung. Selain itu daun kacang hijau dijadikan makanan ternak. Masih banyak
lagi makanan dari “kacang hijau”.
2.2.1
Klasifikasi
Kacang hijau merupakan salah satu
tanaman semusim yang berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut
juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman
ini diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi
: Spermatophyta
Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Rosales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Vigna
Spesies
: Vigna radiata atau Phaseolus radiates
2.2.2
Morfologi
Tanaman kacang hijau berbatang tegak
dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.
Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna
batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga
helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang
dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk
sendiri.
Polong kacang hijau berebntuk silindris
dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong
berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong
berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding
biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau
mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang
hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.2.3
Kandungan
Gizi
Kacang hijau mempunyai nilai gizi yang
cukup baik, mengandung vitamin B1 cukup tinggi (150 – 400 i.u) dan vitamin A (9
i.u). Kacang hijau yang sudah menjadi kecambah kaya kandungan vitamin E
(tokoferol) yang penting sebagai anti oksidan, dalam mencegah penuaan dini, dan
anti sterilitas. Kandungan protein kacang hijau mencapai 24 %, dengan kandungan
asam amino esensiai seperti isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin,
treonin, triptofan, dan valin. Kacang hijau mengandung karbohidrat sekitar 58
%. Pemanfaatan sifat fungsional dari patinya dapat dibuat sebagai tepung bahan
berbagai bentuk makanan bayi sampai orang dewasa. Pati kacang hijau terdiri
dari amilosa 28,8 %, dan amilopektin 71,2 %.
Kandungan gizi yang terdapat dalam
kacang hijau, antara lain ; dalam 110 gram kacang hijau mengandung 345 kalori,
22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A, B1, 1,157 IU, mineral berupa
fosfor, zat besi, dan Mg.
2.2.4
Manfaat
Kacang hijau memiliki kandungan protein
yang cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, antara lain kalsium dan
fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang
hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga mengandung rendah
lemak yang sangat baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak
tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan
atau minuman yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73%
asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang
mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk
menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang
berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya
sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi
protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh,
oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk
mengkonsumsinya.
BAB III
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan
Teori
Tahapan
pertumbuhan dan perkembangan :
Ø Pembelahan
sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak
Ø Spesialisasi:
sel-sel yang sejenis berkelompok
Ø Diferensiasi
sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi
Ø Organogenesis
sel: proses pembentukkan organ-organ tumbuhan
Ø Morfogenesis
sel: Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan
fungsi
1. Perkecambahan
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio
dalam biji secara perlahan menjadi tumbuhan dewasa. Perkecambahan dipengaruhi
oleh faktor eksternal (kadar air, suhu, oksigen, dan cahaya) dan faktor
internal (hormon, kematangan embrio, dann sifat dormansi biji).
Jenis
perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan atas:
-
Perkecambahan tipe epigaeal
Perkecambahan
yang ditandai dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Biasanya
terjadi pada tanaman dikotil.
-
Perkecambahan tipe hipogaeal
Perkecambahan
yang ditandai dengan posisi kotiledon (biji) tetap berada di dalam tanah.
Biasanya terjadi pada tanaman monokotil.
2. Pertumbuhan
Kecambah
Proses
pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang bersifat
irreversible. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif. Alat untuk mengukur
pertumbuhan disebut auksanometer
Jenis
pertumbuhan
-
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang
batang dan akar tumbuhan bertambah tinggi atau panjang. Diawali dengan
pembelahan sel di daerah meristem apical. Meristem apikal terbagi atas 3 daerah
yaitu daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah differensiasi.
a. Teori
Tunika Korpus
Teori yang menyatakan bahwa titik tumbuh
akar dan batang pada tumbuhan terdiri atas 2 zona yang terpisah susunannya,
yaitu tunika dan korpus.
Tunika merupak lapisan terluar, yang
selanjutnya berkembang menjadi jaringan primer. Korpus adalah bagian pusat
titik tumbuh yang memiliki kemampuan membelah ke segala arah. Teori tunika
korpus dikemukakan oleh ahli botani Schmidt
b. Teori
histogen
Titik tumbuh akar dan batang pada
tumbuhan disebut dengan histogen. Histogen terdiri dari plerom (bagian pusat
akar dan batang yang akan menjadi empulur dan fasis), germatogen (Lapisan
terluar yang akan menjadi epidermis) dan periblem (lapisan yang akan menjadi
korteks). teori ini dikemukakan oleh Hanstein
-
Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan
batang bertambah lebar. Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada
jaringan meristem sekunder (meristem lateral).
B. Hipotesis
1. Volume
air berpengaruh pada proses perkecambahan.
a. Pada
biji yang diberi sedikit air, biji akan berkecambah lebih lama
b. Pada
biji yang diberi cukup air, biji akan berkecambah cepat
c. Pada
biji yang diberi air berlebihan, maka biji akan berkecambah lebih cepat
2. Volume
air berpengaruh pada perkembangan kecambah.
a. Pada
biji yang diberi sedikit air, biji akan tumbuh lebih lama, dan kemudian
mongering
b. Pada
biji yang diberi cukup air, biji akan tumbuh normal
c. Pada
biji yang diberi air berlebihan, biji tumbuh, dan kemudian layu
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Sooko Mojokerto, Jalan RA Basuni 361, Kecamatan Sooko, Kabupaten
Mojokerto.
B. Waktu
Penelitian
ini dilaksanakan pada September 2013
C. Alat
dan Bahan
1. Alat
Ø Sendok
makan
Ø Penggaris
Ø Buku
catatan
Ø Pensil
2. Bahan
Ø Kapas
Ø 3
gelas air mineral
Ø Kapas
secukupnya
Ø Air
Ø Biji
kacang hijau
D. Rancangan
Penelitian
1. Variabel
Bebas : Perbedaan volume air
2. Variabel
Terikat : Kecepatan perkecambahan dan
perkembangan kecambah
3. Variabel
Kontrol : Gelas air mineral, suhu,
cahaya, biji kacang hijau, kapas
E. Cara
Kerja
1. Menyiapkan
semua alat dan bahan.
2. Mengambil
3 gelas air mineral, kemudian member label A pada gelas pertama, label B pada
gelas kedua, dan label C pada gelas ketiga.
3. Memasukkan
kapas secukupnya kedalam masing-masing gelas (A, B, dan C).
4. Meletakkan
biji kacang hijau diatas kapan yang sudah dimasukkan kedalam masing-masing
gelas (A, B, dan C)
5. Menetesi
air setiap hari dengan volume yang berbeda, 0,5 ml pada gelas A; 1,0 ml pada
gelas B; dan 1,5 ml pada gelas C.
6. Mengamati
perkecambahan dan perkembahan kecambah.
BAB V
DATA
5.1
Perkecambahan
Hari
|
Gelas
A
|
Gelas
B
|
Gelas
C
|
I
|
-
Biji dorman
|
-
Biji dorman
|
- Biji
dorman
|
II
|
-
Mulai tumbuh benjolan kecambah
pada biji
|
-
Mulai tumbuh benjolan kecambah
pada biji
|
- Mulai
tumbuh benjolan kecambah pada biji
|
III
|
-
Sudah tumbuh radikula, panjang
sekitar 2 cm
|
-
Sudah tumbuh radikula, sekitar 1
cm
|
-
- Sudah tumbuh radikula, sekitar
0,5 cm
|
5.2
Perkembangan Kecambah
Hari
|
Gelas
A
|
Gelas
B
|
Gelas
C
|
IV
|
-
Radikula mulai tumbuh keatas
|
-
Radikula tumbuh sampai sekitar 5 cm
-
Mulai tumbuh bakal daun
|
- Radikula tumbuh sampai sekitar 4 cm
- Mulai tumbuh bakal daun
- Bakal daun berwarna pucat
|
V
|
-
Mulai tumbuh bakal daun
|
-
Tumbuh daun sejati
|
- Tumbuh daun sejati
- Daun berwarna pucat
|
VI
|
-
Tumbuh daun sejati
|
-
Tunas semakin tinggi
|
- Tumbuh semakin tinggi
- Batang tunas tidak terlalu kokoh
|
VII
|
-
Tumbuh semakin tinggi
|
-
Tumbuh
semakin tinggi
-
Batang semakin kokoh
|
- Mulai layu
|
VIII
|
-
Batang tunas mulai mengering
|
-
Tumbuh semakin tinggi
|
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Pada Gelas A
Indikator
: Pemberian air 5 ml (1 sendok teh)
setiap 2 hari sekali, dengan pengamatan setiap hari
Hari
ke-1 : Biji kacang hijau masih dorman (istirahat)
Hari
ke-2 : Mulai tumbuh benjolan kecambah pada biji
Hari
ke-3 : Tumbuh radikula sekitar 0,5 cm
Hari
ke-4 : Radikula mulai tumbuh memanjang ke atas
Hari
ke-5 : Mulai tumbuh bakal daun
Hari
ke-6 : Tumbuh daun sejati
Hari
ke-7 : Batang tumbuh semakin meninggi
Hari
ke-8 : Batang tunas mulai mongering
6.2 Pada Gelas B
Indikator
: Pemberian air 10 ml (1 sendok makan)
setiap dua hari sekali, dengan pengamatan setiap hari
Hari
ke-1 : Biji kacang hijau masih dorman (istirahat)
Hari
ke-2 : Mulai tumbuh benjolan kecambah pada biji
Hari
ke-3 : Radikula tumbuh kira-kira 2 cm ke atas
Hari
ke-4 : Radikula semakin memanjang dan mulai tumbuh bakal daun
Hari
ke-5 : Mulai tumbuh daun sejati
Hari
ke-6 : Tunas semakin meninggi
Hari
ke-7 : Batang semakin tinggi dan kokoh
Hari
ke-8 : Tumbuh semakin tinggi
7. Pada
Gelas C
Indikator
: Pemberian air 15 ml (1,5 sendok makan) setiap 2 hari sekali
Hari
ke-1 : Biji kacang hijau masih dorman (istirahat)
Hari
ke-2 : Mulai tumbuh benjolan kecambah pada biji
Hari
ke-3 : Sudah tumbuh radikula, sekitar 0,5 cm
Hari
ke-4 : Radikula tumbuh sampai sekitar 4 cm, mulai tumbuh bakal daun, tapi pucat
Hari
ke-5 : Tumbuh daun sejati, namun daun berwarna pucat
Hari
ke-6 : Tumbuh semakin tinggi, namun batang tunas tidak terlalu kokoh
Hari
ke-7 : Mulai layu
Hari
ke-8 : Layu
BAB VII
KESIMPULAN
Pada
proses perkecambahan atau tumbuhnya benjolan dan radikula lebih cepat pada air
yang sedikit, dikarenakan sifat akar yang selalu mencari air. Pada proses
perkembangan kecambah, pada air yang lebih banyak akan lebih cepat, karena air
yang diterima terlalu banyak, maka tekanan akan meningkat, dan akhirnya pecah,
dan layu.
Lampiran
:
makasih banget ;) sangat membantu
ReplyDeleteTerima kasiiiih, membantu sekalii
ReplyDeletesama-sama :)
ReplyDeleteMkasih ya .. Sangat membantu:)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat 😃
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletesangat membantu sekali😄
ReplyDeleteMksih
ReplyDelete